Rektor IPB Ingatkan Pentingnya Akurasi Data dalam Upaya Stabilitas Pangan

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Rektor Intistut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Arif Satria, menilai pentingnya akurasi data pangan yang harus dipenuhi oleh Badan Pangan Nasional (BPN) untuk menjaga stabilis pangan. Dia juga menyarankan agar ikan dimasukkan dalam jenis pangan yang dikelola BPN.

Karena, menurutnya dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 tahun 2021 tentang BPN, tertuang sembilan jenis pangan yang dikelola badan tersebut. Di antaranya, beras, jagung, kedelai, gula konsumsi, bawang, telur unggas, daging unggas, daging ruminansia, dan cabai.

Terkait cakupan pangan tersebut, Arif berpendapat persoalan pangan tidak hanya  masalah hewan protein dan karbohidrat yang akan dikelola oleh BPN.  Tetapi juga protein-protein lain seperti produk perikanan, juga harus masuk dalam pengelolaan pangan oleh BPN.

Wakil Sekjen Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI), Lely Pelitasari Soebekty, saat menyampaikan pentingnya data pangan pada diskusi virtual INDEF bertajuk Menanti Taji Badan Pangan Nasional, di Jakarta yang diikuti Cendana News, Senin (30/8/2021). foto: Sri Sugiarti

“Pertanyaan saya, mengapa ikan tidak dimasukkan dalam jenis pangan yang dikelola BPN? Padahal, ikan ini merupakan sumber protein yang penting bagi manusia,” ujar Arif, pada diskusi INDEF bertajuk Menanti Taji Badan Pangan Nasional yang digelar virtual di Jakarta  diikuti Cendana News, Senin (30/8/2021).

Dia menjelaskan, bahwa ikan menjadi salah satu protein terbaik yang harus dikonsumsi manusia. Ini berdampak agar berkualitas gizi masyarakat bisa meningkat.

Lihat juga...