Ombak Putih Kembang Kapas, Pengaruhi Hasil Tangkapan Nelayan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Fase ombak perairan Teluk Lampung dan sejumlah perairan barat Lampung didominasi angin kencang. Sejumlah nelayan di Bandar Lampung memilih istirahat sementara.

Sutrisno, nelayan di Kota Karang, Teluk Betung Barat, menyebut, fase ombak putih kembang kapas kerap dihindari nelayan. Pasalnya ombak putih disebabkan angin kencang berpotensi membahayakan keselamatan.

Kondisi fase ombak putih kembang kapas sebut Sutrisno ditandai riak riak gelombang. Sejumlah perahu tangkap nelayan berukuran kecil sebutnya akan mudah terombang ambing. Meski tetap mencari ikan, sebagian nelayan memilih berlindung di dekat pulau kecil. Cara tersebut dilakukan nelayan untuk menghindari angin kencang, gelombang pasang yang menerjang.

Sutrisno menyebut nelayan Teluk Lampung akan memperhitungkan keselamatan. Sejumlah pulau kecil diantaranya pulau Legundi, pulau Pahawang, pulau Tegal menjadi tempat berlindung. Sebagian nelayan pulau Pasaran seperti dirinya bahkan memilih untuk istirahat melaut tanpa mencari ikan pada perairan lepas. Hanya kapal nelayan berukuran besar yang tetap melaut dengan ukuran di atas 30 gross ton (GT).

“Sejumlah perahu jaring rampus juga sebagian memilih tidak melaut karena khawatir faktor keselamatan, sebagian nelayan yang tetap melaut memperoleh hasil tangkapan dalam jumlah terbatas setelah dua pekan sebelumnya panen ikan dalam jumlah banyak,” terang Sutrisno saat ditemui Cendana News, Senin (11/10/2021).

Sutrisno menyebut hanya memasang jaring apung untuk menangkap ikan. Alih alih melaut di perairan lepas ia bahkan memilih untuk memasang bubu kawat, bubu kayu.

Jenis bubu kawat sebutnya berfungsi untuk menangkap kepiting bakau, lobster. Meski tidak mendapat hasil tangkapan ikan laut ia masih berhasil memperoleh kepiting bakau. Hasil tangkapan dijual pada pasar Gudang Lelang.

Lihat juga...