Legislator Soroti Status Tanggap Darurat Bencana di Sikka

Editor: Koko Triarko

Kondisi ini kata Robi, sapaannya, mengakibatkan terjadinya banjir, tanah longsor dan abrasi pantai yang melanda wilayah Kabupaten Sikka.

Kejadian ini mengakibatkan rusaknya rumah penduduk, tanaman pertanian, peralatan nelayan, pohon tumbang, kerusakan jalan dan fasilitas umum lainnya.

“Sehubungan dengan kejadian tersebut,wilayah Kabupaten Sikka dinyatakan dalam status tanggap darurat bencana selama tiga puluh hari,” sebutnya.

Robi menambahkan, status tanggap darurat berlaku sejak 20 November 2021 hingga tanggal 19 Desember 2021.

Kepala Stasiun  Meteorologi, Frans Seda Maumere, Ota Welly Jenni Thalo, dalam imbauannya menjelaskan, berdasarkan monitoring BMKG terhadap kondisi ENSO menunjukkan fenomena global La Nina aktif diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah-moderat hingga Februari 2022.

Hal itu bersamaan dengan aktifnya Monsun Asia, Fenomena Madden-Julian Oscillation (MIO) dan ITCZ yang berkontribusi signifikan terhadap peningkatan labilitas atmosfer dan pertumbuhan awan-awan konvektif, yang menyebabkan hujan di wilayah Indonesia pada umumnya serta Kabupaten Sikka, Ende, dan Nagekeo pada khususnya.

“Kami mengimbau masyarakat di Kabupaten Sikka, Ende, dan Nagekeo khususnya pada jalan trans Flores di km 7 dan 8, Tanawawo, Paga, Talibura, Waiblama, Waidoko, Wuring dan daerah lain yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi, agar selalu waspada terhadap dampak yang ditimbulkan,” pesannya.

Lihat juga...