Kalsel Miliki Potensi Energi Terbarukan Cukup Besar
Jika ada sebuah PLTA tentu harus tersedia debit air yang banyak, dan untuk menjaga agar debit air itu tetap banyak,tentu harus banyak hutan yang lestari.
“Makanya jika ingin lingkungan tetap sehat, harus gunakan PLTA seraya melakukan pelestarian hutan, melakukan penanaman pohon penghijauan, agar hutan-hutan yang gundul segera hijau menjadi kawasan resapan air untuk menjaga agar PLTA tersebut terus beroperasi.
Hatta menyambut gembira program revolusi hijau yang digaungkan pemerintah provinsi Kalsel, karena program tersebut tentu bertujuan memperkuat tutupan lahan yang tentu pula menjadi kawasan resapan air.
Dalam upaya menjaga lingkungan tetap lestari tersebut, memang diperlukan sebuah gerakan masyarakat dalam upaya terus menjaga lingkungan dan ikut menanam, galakkan gerakan masyarakat cinta lingkungan, sekolah adiwiyata dilanjutkan termasuk pesantren, dan juga perguruan tinggi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel Hanifah Dwi Nirwana mengungkapkan, saat ini Pemprov Kalsel bersama seluruh dinas terkiat, terus berupaya mencari potensi pengembangan energi terbarukan.
Seperti pengembangan energi mikro hydro, yang sempat dikembangkan dengan masif, namun kini kembali mereda, karena beberapa kendala.
Selain itu, upaya pengembangan energi bayu yang sedang disusun rencana pengembangannya oleh ESDM.
“Beberapa energi lain yang telah dikembangkan adalah energi dari kotoran sapi, sampah dan lainnya. Sayangnya seluruh potensi tersebut belum dikembangkan secara masif, baru sebatas di spot-spot tertentu saja,” katanya.
Ke depan, kata dia Kalsel selayaknya sudah harus terus didorong untuk menjadi pusat pengembangan energi ramah lingkungan. (Ant)