Pemkot Kediri Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng
Untuk teknis penjualan, setiap pembeli juga harus mencelupkan tintanya. Hal itu dimaksudkan, agar merata.
“Kami hanya antisipasi, biar tidak berulang, dengan salah satunya itu (mencelupkan jari ke tinta), ini karena kerepotan kawan-kawan, kan dengan foto kopi KTP dan pelayanan cukup padat. Celup tinta itu biar tidak dobel,” kata Mara Kamin.
Sementara itu, harga jual minyak goreng adalah Rp13.500 per liter dan gula pasir adalah Rp12.500 per kilogram. Setiap pembelian dibatasi dua liter minyak goreng dan satu kilogram gula pasir.
Yani, warga Kelurahan Campurejo, Kota Kediri, mengaku terbantu dengan program operasi pasar yang digelar pemkot ini. Ia bisa dapat minyak goreng sesuai harga pemerintah.
Ia juga berharap, kegiatan serupa akan dilakukan lagi, sebab di sejumlah lokasi lainnya harga minyak goreng masih mahal, di atas harga yang telah ditetapkan pemerintah.
“Minyak sulit dicari yang harga subsidi, kalau beli pun di luaran itu sampai Rp16 ribu per liter. Di sini terjangkau,” kata Yani.
Warga yang berniat membeli minyak goreng dan gula pasir tersebut sudah antre sejak sebelum jam 08.00 WIB, padahal sesuai dengan jadwal operasi pasar dibuka jam 09.00 WIB.
Karena sudah banyak yang antre dan demi menghindari kerumunan, sebelum jam 09.00 WIB, operasi pasar dibuka. Warga tetap antre dengan tertib. Mereka menyerahkan salinan KTP baru kemudian mendapatkan nomor antrean, dan maju satu per satu sesuai dengan nomor. Setelah menyerahkan uang dan menerima barang, setiap pembeli harus mencelupkan jarinya ke dalam tinta. (Ant)