ADAT DIPANDANG, ADAT DIJUNJUNG

Oleh: Prof Dr. Bustami Rahman, MSc

Bagi Anies, tidak ada ‘reasons’ untuk tersinggung. Jika sadar akan mulianya pemegang adat Papua menilai dan memandang pakaian adat itu, justru mulia pula orang yang memakainya.

Meskipun ia orang yang di luar pemegang adat Papua.

Tidak ada pihak di luar pemegang adat yang boleh merendahkan adat orang lain.

Para pembelajar adat sudah terbiasa dengan cara memandang dan menilai adat secara obyektif.

Ruhut adalah contoh orang yang memandang adat masih secara subyektif, sehingga jatuh ke lembah stereotype. (Prof Dr. Bustami Rahman, MSc, Ketua Lembaga Adat Melayu Kepulauan Bangka Belitung)

Lihat juga...