Ritual Pengambilan Air Berkah Umbul Jumprit dan Makna bagi Umat Buddha
Prosesi ritual pengambilan berkah ini mendapat penjagaan dari Satpol PP, Babinsa, dan Brimob Polres Temanggung.
Makna Air Berkah
Tampak hadir membersemai dalam ritual pengambilan air berkah, Kabag Keuangan dan Umum Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama Triroso, para Pembimas Buddha dan tokoh masyarakat setempat.
Mewakili Plt Dirjen Bimas Buddha, Triroso, mengatakan pengambilan air berkah yang digelar setiap menyambut perayaan Waisak memiliki makna mendalam bagi umat Buddha di Indonesia.
“Dalam agama Buddha, tentunya kita menyambut perayaan Waisak dengan menyelaraskan alam dan air yang menjadi sumber kehidupan, kebersihan dan lambang kerendahan hati serta ketenangan dalam kehidupan,” kata Triroso usai prosesi pengambilan air berkah di Umbul Jumprit.
“Untuk itu tradisi pengambilan air berkah ini akan tetap dilestarikan dan memaknainya bukan sekedar ritual melainkan secara esensial dari air yang perlu dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari,” sambungnya.
Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Buddha lanjutnya Triroso menghimbau kepada segenap umat Buddha Indonesia untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam perayaan Waisak tahun ini.
“Pandemi belum berakhir. Mari kita tetap disipilin dengan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Semoga berkah para Bhanthe dan Bikkhu dapat mengakhiri pandemi di negeri ini,” harap Triroso.
Prosesi pengambilan berkah di Umbul Jumprit merupakan rangkaian ke empat menyambut perayaan Tri Suci Waisak 2566. Sebelumnya, karya bakti, bakti sosial, dan pengambilan api Dharma di Mrapen.
Aktivitas ritual ini sempat terhenti selama dua tahun yakni 2020-2021 akibat pandemi COVID-19.