13-10-1990, Presiden Soeharto resmikan 21 pabrik pengolah minyak sawit di Medan
SABTU, 13 OKTOBER 1990 Presiden dan Ibu Soeharto melakukan kunjungan kerja di Medan sepanjang pagi dan siang dalam rangka peresmian sejumlah proyek pembangunan.
Proyek-proyek yang diresmikan Kepala Negara di Belawan itu adalah 21 pabrik pengolah minyak kelapa sawit (CPO, crude palm oil) dan minyak inti sawit (PKO, palm kernel oil), serta 33 pabrik pabrik lain dan sebuah kawasan industri.
Proyek-proyek yang tersebar di tujuh provinsi itu dibiayai dengan investasi sebesar Rp596 miliar dan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 18.323 orang. Dari proyek-proyek ini pemerintah mengharapkan masuknya devisa sebanyak US$575 juta setiap tahun.
Dalam amanatnya, Kepala Negara mengatakan, setelah berhasil melewati berbagai kesulitan dan hambatan yang tidak ringan, sejak memasuki REPELITA V yang lalu, ekonomi Indonesia dapat tumbuh makan pesat.
“Momentum ini harus kita pertahankan, malahan harus kita tingkatkan,” terang Presiden Soeharto.
Industri kita juga telah mulai bangkit. Barang-barang yang dihasilkan industri kita makin banyak, makin beraneka ragam dan makin tinggi mutunya.
Barang-barang hasil industri kita juga makin mampu menerobos pasaran dunia yang penuh dengan persaingan ketat. Pabrik-pabrik dan industri baru terus bermunculan.
“Dalam tahun 1990 ini saja, saya telah meresmikan ratusan buah pabrik dari berbagai jenis industri, yang sebagian besar hasilnya kita ekspor. Dan hari ini, dari kota Belawan, saya akan meresmikan secara serentak 54 buah pabrik serta kawasan industri yang menjadi penunjang industri yang berorientasi ekspor,” sebut Presiden Soeharto.
Kepala Negara juga menyebutkan, perkembangan industri Indonesia juga mulai mampu mengatasi ketidakpastian harga sebagian dari komoditi di pasaran dunia. Caranya dengan mengolah komoditi tadi menjadi barang-barang lain yang harganya lebih stabil.