21-10-1992, Presiden Soeharto : ABRI harus terus membuka diri bagi masyarakat

Presiden Soeharto menyatakan kembali perlunya mempersiapkan para perwira ABRI yang berwawasan luas dan tidak terbatas pada bidang-bidang kesenjataan, kecabangan, angkatan atau ABRI-nya sendiri.

“Mereka juga harus mampu berkomunikasi secara terbuka dan dinamis dengan masyarakat dan bangsanya. Untuk itu ABRI harus terus membuka diri bagi masyarakat.”

Pernyataan Kepala Negara itu disampaikan kepada para peserta Rapat Pimpinan ABRI tahun 1992 di lstana Negara Jakarta, hari Rabu (21/10/1992). Acara ini juga ditandai dengan penyematan penghargaan Satyalencana Wira Karya dan lencana Manggala Karya Kencana oleh Presiden kepada Panglima ABRI Jenderal Try Sutrisno.

Satyalencana Wira Karya diberikan kepada Jenderal Try yang dinilai telah memberikan darma baktinya yang besar kepada nusa dan bangsa sehingga dapat dijadikan tauladan bagi orang lainnya. Sedangkan penghargaan Manggala Karya Kencana diberikan atas jasa-jasanya di bidang upaya mendorong dan memasyarakat kan program keluarga berencana dilingkungan ABRI dan pada umumnya secara nasional.

Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Menhankam LB Moerdani.Tanda penghargaan di bidang KB tersebut juga diberikan BKKBN kepada KSAD Jenderal TNI Edi Sudradjat. KSAL Laksamana TNI M. Arifin, KSAU Marsekal TNI Siboen dan Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Drs. Kunarto, tetapi dalam suatu upacara tersendiri di Mabes ABRI Cilangkap kemarin siang, oleh Kepala BKKBN Haryono Suyono. Penghargaan KB yang diperoleh ketiga Kepala Staf Angakatan dan Polri itu berbentuk Manggala Karya Kencana kelas I A. Penyematan tanda penghargaan disaksikan pangab Jenderal TNI Try Sutrisno.

Lihat juga...