30 Oktober 1993, Presiden Soeharto resmikan RS Kanker Dharmais
Sistematik
Sementara itu dalam sambutannya, Menteri Kesehatan Prof. Dr. Sujudi mengatakan, Indonesia merupakan salah satu di antara 15 negara di dunia yang telah berhasil merumuskan cara-cara sistematik guna mencegah dan mengobati penyakit kanker.
Untuk itu, Depkes juga telah membentuk Komite Nasional Penanggulangan Penyakit Kanker yang beranggotakan para ahli dari berbagai Fakultas Kedokteran, Depkes dan sektor-sektor lainnya. Komite tersebut telah berhasil merumuskan strategi pencegahan dan pengobatan penyakit kanker di Indonesia. Dengan didirikannya RS Kanker Dharmais dan dikembangkannya gedung perawatan II RS Jantung Harapan Kita ini, katanya, maka akan bertambah tinggi kemampuan diagnoses dan terapi terhadap penyakit kanker, jantung dan pembuluh darah di Indonesia.
Di samping itu, Indonesia akan lebih mampu memberikan pelayanan yang berkua litas dengan standar internasional, tambahnya. Ia mengatakan, sepertiga dari penyakit kanker dapat dicegah, sedangkan sepertiga lainnya dapat disembuhkan hila diagnosis dan pengobatan dilakukan sedini mungkin. Sementara sepertiga dari kasus kanker walaupun tidak dapat disembuhkan, penderita dapat dibebaskan dari penderitaan dan rasa nyeri dengan melakukan pengobatan Palliatif.
Prakarsa
Pimpinan proyek RS Kanker Dharmais Hediyanto pada waktu Presiden dan lbu Soeharto meninjau rumah sakit tersebut beberapa waktu lalu menjelaskan, pembangunan rumah sakit tersebut merupakan prakarsa Presiden Soeharto yang juga adalah Ketua Yayasan Dharmais. Rumah sakit tersebut terdiri dari sembilan lantai dengan kapasitas seluruhnya 300 tempat tidur. Rumah sakit ini memiliki fasilitas unit diagnosis terpadu yang dapat menentukan apakah seseorang menderita kanker atau tidak. Juga dapat menentukan tingkat penyakit, fungsi berbagai organ dan penyakit lain yang diderita seseorang.