31 Oktober 1992, Presiden Soeharto membawa “Blue Print” untuk tatanan Dunia Baru

Atas keberhasilan yang sama, dua lembaga bukan PBB juga memberikan penghargaan kepada Kepala Negara RI. Keberhasilan dalam keluarga berencana malah tertuang dalam uang logam di atas mana muka Presiden Soeharto tertera sepanjang masa.

Kehadiran Presiden Soeharto di depan forum PBB yang sudah pernah dikunjunginya beberapa kali sebelumnya adalah untuk berbagi keberhasilan Indonesia dalam pembangunan tersebut. Setelah kembali dari KTT GNB di Lusaka, Zambia, tahun 1972, di mana banyak negara yang masih suka retorik ketimbang membangun menampiknya, bukankah Soeharto bertekad untuk memperlihatkan kepada mereka bahwa kebijakan yang diambil Orde Baru adalah tepat. Memang, tampil di panggung internasional tidaklah gampang, tanpa bobot. Lihat saja Rusia yang bukan super power lagi. Tetapi Soeharto sekarang sudah bisa tampil di forum mana pun di dunia, mengatasnamakan dan membawa suara Dunia Ketiga, suara negara-negara Selatan.

“Blue Print”
Bukan secara kebetulan 31 tahun yang lalu pada persidangan umum tahun 1961, seorang putra Indonesia juga tampil di depan Majelis yang mulia di New York tersebut, dan berbicara lantang mengenai impiannya untuk membangun tatanan dunia yang baru Tiga puluh satu tahun lalu Presiden Soekarno tampil denganjudul pidato: “To Build the World A New”. Tiga puluh satu tahun kemudian Soeharto tampil di depan majelis yang sama. Ia membawa blueprint untuk tatanan dunia baru.

Ada orang pintar di Indonesia yang mengatakan Pancasila lebih tinggi dari DecLaration of Independence Amerika di mana salah satu silanya menyebutkan mengenai kebebasan topursuit happiness. Tetapi dalam sila kelima Pancasila keadilan sosial dihantarkah kepada masyarakat melalui pembangunan masyarakat adil dan makmur. Jadi bukan hanya kebebasan mengejar kebahagiaan saja. Apa kita perlu heran delegasi Amerika pada pertemuan Komisi Hak-hak Asasi Manusia di Jenewa Mei tahun lalu, merupakan satu-satunya delegasi yang tidak menyetujui bahwa hak membangun merupakan salah satu hak asasi manusia?

Lihat juga...