Maskapai Garuda proyeksikan pertumbuhan kinerja usaha di Kuartal IV-2022

Sesuai dengan perjanjian perdamaian yang telah disetujui lebih dari 95 persen kreditur, perolehan pendapatan restrukturisasi dikarenakan adanya skema penyelesaian utang kreditur melalui mekanisme haircut dan perpanjangan fasilitas utang.

“Pencatatan pendapatan atas restrukturisasi utang tentunya dilakukan dengan mengacu terhadap standar akuntansi keuangan yang berlaku dan telah diaudit oleh auditor independen Pricewater house Coopers (PWC) Indonesia dengan pendapat wajar tanpa pengecualian,” ujar Irfan, seperti dimuat InfoPublik.

Sementara kinerja operasional Garuda Indonesia secara grup mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 10,59 persen atau 6.516.555 penumpang dari periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu 5.892.274 penumpang.

Sedangkan capaian kinerja positif mulai terlihat dari performa angkutan penumpang Garuda Indonesia (mainbrand) yang pada Semester 1 – 2022 mencapai 2.177.034 penumpang dibandingkan pada Semester 1 – 2021 yaitu 1.910.475 penumpang. Pertumbuhan signifikan tercatat dari rute internasional yang meningkat 285 persen dengan total 218.734 penumpang.

Lebih lanjut Irfan memaparkan, tingkat permintaan penumpang pada kuartal IV – 2022 hingga saat ini menunjukan proyeksi pertumbuhan menjanjikan, dimana dari total ketersediaan kursi pada keseluruhan periode akhir tahun yaitu sedikitnya 2,7 juta kursi untuk periode Oktober – Desember, tingkat permintaan penumpang jelang kuartal IV – 2022 berkisar di angka 84 persen.

“Angka tersebut, tentunya akan bergerak dinamis sejalan dengan program restorasi armada yang sedang berlangsung serta demand pasar di periode peak season natal dan tahun baru mendatang,” katanya.

Lihat juga...