Bahkan, menurut Edy Rahmayadi, yang terjadi adalah banyaknya kerusakan alam dan berdampak buruk pada kesehatan penduduk, akibat dari penggunaan bahan kimia dari tambang tersebut. “Oleh karenanya dengan kerja sama dengan seluruh kampus di Tabagsel, diharapkan permasalahan ini nantinya akan terselesaikan,” katanya.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Padangsidimpuan Muhammad Darwis menyambut baik dengan kerja sama ini. Nantinya diharapkan hasil dari penelitian kampus akan memberikan kontribusi untuk pembangunan Sumut.
“Kami sudah lama menginginkan untuk bekerja sama dengan Pemprov Sumut. Dengan kegiatan ini kita harapkan dapat memberikan manfaat untuk pembangunan Sumut kedepan,” katanya.
.Foto: DISKOMINFO SUMUT