5 November 1981, Presiden Soeharto ingin gunakan sisa hidupnya untuk mengabdi

Presiden Soeharto mengemukakan ingin menggunakan sisa hidupnya untuk mengabdi kepada Bangsa dan Negara, karena bagi Kepala Negara tidak ada jalan lain.

“Saya kembalikan segala sesuatunya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kami dan kita semuanya harus yakin seyakin-yakinnya bahwa segala sesuatunya Tuhan yang akan menentukan”.

Kepala Negara menyatakan hal ini sebagai jawaban atas pernyataan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), hari Kamis (5/11/1981), dalam pertemuan dengan Presiden Soeharto di Istana Negara.

KNPI dalam kongresnya ke-III yang berlangsung tanggal 28 Oktober hingga 4 Nopember di Jakarta, telah mengeluarkan pernyataan yang dibacakan Sekjen baru KNPI Theo Sambuaga mengenai memorandum tentang gelar Bapak Pembangunan Nasional Indonesia bagi Presiden Soeharto dan pengangkatannya kembali sebagai Presiden Republik Indonesia periode 1983-1988.

Memorandum hasil Kongres Pemuda dan Kongres Nasional KNPI ke-III itu mengakui dan menetapkan Jendral Purnawirawan Soeharto sebagai Bapak Pembangunan Nasional Indonesia dan mengusulkan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil Pemilu 1982 untuk menetapkan pemberian gelar Bapak Pembangunan Nasional tersebut, kepada Jenderal Purnawirawan Soeharto.

Selain itu, mengajukan kepada MPR hasil Pemilihan Umum 1982 untuk memilih dan mengangkat Jenderal Purnawirawan Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia periode 1983-1988.

Pernyataan tersebut dibuat antara lain karena melihat dan merasakan bahwa Jenderal Purnawirawan Soeharto telah mampu dan terbukti menyelamatkan bangsa dan negara Indonesia dari segala hambatan dan rintangan baik dari dalam maupun dari luar, sehingga menjadi dasar yang kuat untuk mempercepat pencapaian proses tujuan nasional.

Lihat juga...