Kementerian KP terus pacu produksi Udang untuk ekpsor
Admin
TB Haeru mengungkapkan, bahwa udang yang termasuk dalam sektor perikanan budi daya mengalami pertumbuhan ekspor secara terus-menerus.
Sementara itu, pemerintah menargetkan nilai ekspor udang bisa mencapai USD4,3 miliar pada tahun 2024.
TB Haeru pun optimis target tersebut bisa tercapai. Hal ini karena adanya daya topang potensi perikanan budi daya yang sangat besar.
“Terutama udang sedang kami dorong betul karena luar biasa targetnya,”katanya.
Dia menyampaikan, bahwa untuk mencapai target produksi udang itu butuh anggaran Rp365 triliun.
Menurutnya, anggaran sebesar itu untuk merevitalisasi tambak udang rakyat dengan sistem tradisional.
Dia mengungkapkan, bahwa brdasarkan data Ditjen Penguatan Daya Saing Produk KKP, sekitar 35 persen dari komoditas ekspor merupakan udang jenis vaname dan windu.
Mayoritas dari udang tersebut dikirim ke negara tujuan utama, Amerika Serikat. Sejauh ini, Negeri Paman Sam memang masih menjadi pasar tujuan utama ekspor udang.
Sementara itu pada tahun 2021, ekspor udang ke Amerika Serikat mencapai USD1,59 miliar dengan volume 180.000 ton.
Per September 2022, ekspor udang ke negara itu mencapai USD1,1 miliar dengan volume 118.000 ton.
Sebaliknya, Jepang yang menjadi negara kedua tujuan ekspor Indonesia hingga kuartal III-2022 mampu membukukan nilai USD298 juta dengan volume 28.000 ton.
Bila melihat dari sisi neraca perdagangan, perikanan Indonesia mengalami surplus sepanjang Januari-September 2022 sebesar USD4,09 miliar.
Nilai ekspor per September 2022 mencapai USD4,61 miliar atau naik 13,72 persen yoy dan impor hanya USD0,52 miliar.
Untuk lebih meningkatkan produksi udang itu diperlukan anggaran sebesar Rp365 triliun.