Produksi kedelai lokal terus didorong atasi ketergantungan impor
Admin
Mentan SYL mengatakan, dengan penggunaan varietas yang lebih unggul harapannya produksi kedelai di tanah air bisa meningkat signifikan.
Dia mengungkapkan pula, bahwa rendahnya volume produksi kedelai per hektare disinyalir memicu para petani beralih ke jagung.
Hal ini berdampak pada tingginya impor kedelai untuk memenuhi kebutuhan nasional, bahkan hingga mencapai di atas 90 persen.
Selama ini, petani lebih tertarik menanam jagung karena harga jagung sama dengan harga kedelai Rp5.000 itu kurang lebih.
Kalau jagung dia per hektarenya 6–7 ton, sementara kedelai cuma 1,5 juta ton.
Karenanya untuk mendorong minat petani menanam kedelai, pemerintah akan memberikan kepastian harga dengan menetapkan harga beli.
Pemerintah juga mendorong badan usaha milik negara (BUMN) untuk membeli hasil panen para petani.
Mentan SYL menambahkan, bahwa pihaknya juga tengah menyiapkan lahan untuk pengembangan kedelai hingga 351 ribu hektare.