Histori Hari Ini, Presiden Soeharto canangkan 1996 sebagai Tahun Bahari dan Dirgantara

Tahun baru 1996 bakal punya makna khusus bagi Indonesia, karena Presiden Soeharto, mencanangkan tahun ini sebagai “Tahun Bahari dan Dirgantara”. Karena itu Pak Harto mengajak semua pihak untuk bekerja lebih keras membangun dan mengolah secara lebih mendalam wilayah laut dan udara Indonesia.

“Marilah kita bekerja keras untuk menguasai lautan dan dirgantara kita,” kata Kepala Negara yang didampingi Menristek BJ Habibie dan Menparpostel Joop Ave yang disiarkan secara langsung oleh TVRI ke seluruh tanah air saat detik-detik pergantian tahun, Minggu malam (31/12).

Rakyat bersama pemerintah, kata Pak Harto, harus berusaha menarik sebanyak mungkin wisatawan mancanegara untuk mengunjungi Indonesia.

“Karena disamping menghasilkan devisa, kegiatan kepariwisataan juga penting untuk mempererat hubungan persahabatan antar negara.”

Dalam sambutan akhir tahun yang disampaikan beberapa saat sebelumnya, Presiden mengingatkan untuk menghindari dan menyelesaikan berbagai gejolak, agar bangsa Indonesia tidak mundur secara menyeluruh.

“Kita harus mengerahkan sebagian pikiran, tenaga dan perhatian untuk menyelesaikan serta mencegah berulangnya kejadian serupa di masa mendatang,” kata Kepala Negara.

Diingatkannya, dari waktu ke waktu, gejolak-gejolak lokal terjadi di berbagai penjuru tanah air.

“Apapun yang menjadi alasannya, ekonomi, sosial budaya, agama ataupun politik, setiap gejolak yang terjadi jelas merupakan langkah mundur bagi bangsa secara menyeluruh,” kata Kepala Negara.

Dikatakan Presiden, tidaklah mudah mendirikan, memelihara dan membangun sebuah negara nasional pada bangsa yang rakyatnya amat majemuk.

Lihat juga...