Harga Jual Ternak Sapi Jatuh, Peternak Merugi

YOGYAKARTA, Cendana News — Sejumlah peternak di Yogyakarta mengeluhkan jatuhnya harga jual ternak sapi yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Mereka mengaku merugi sebab harga jual ternak sapi anjlok hingga mencapai 50 persen lebih.

Salah seorang peternak di dusun Pirak Mertosutan, Sidoluhur, Godean, Sleman, Sajiyo tak menampik hal tersebut. Sajiyo menuturkan harga jual ternak sapi mengalami penurunan hingga 50 persen lebih. Khususnya jenis anakan atau pedhet.

Disampaikan seekor anakan sapi atau pedhet betina usia lima bulan miliknya, baru-baru ini hanya ditawar Rp5 juta. Padahal biasanya sapi dengan kriteria tersebut di pasaran bisa laku hingga mencapai Rp10 juta lebih.

“Karena hanya dihargai sangat murah, saya tak jadi menjual sapi milik saya. Lebih baik disimpan sampai harga stabil. Mudah-mudahan nanti saat hari raya Qurban mulai kembali stabil,” katanya.

Sajiyo sendiri menduga penurunan harga jual sapi ini terjadi sebagai dampak sejumlah faktor. Baik itu naiknya harga komoditas pakan ternak pabrikan seperti polar, konsentrat, hingga dedak atau bekatul. Serta kembali mewabahnya penyakit ternak sapi yakni Lumpy Skin Desease atau LSD.

“Sekarang ini harga jual paling rendah jika dibandingkan dengan sebelum masa pandemi lalu. Yang susah ya petani, karena semua pakan mahal, resiko terserang penyakit tinggi, tapi begitu mau dijual harganya murah,” kesahnya.

Para peternak sapi seperti Sajiyo sendiri hanya bisa berharap agar pemerintah dapat memberikan solusi nyata untuk mengatasi anjloknya harga jual ternak sapi ini. Termasuk juga mengatasi wabah penyakit LSD yang diduga menjadi salah satu faktor penyebab anjloknya harga jual ternak saat ini.

Lihat juga...