Sebagai tokoh tentara yang menumpas pemberontakan G30S/PKI, kemudian Pak Harto menjadi sasaran fitnah, dan fitnah itu semakin deras setelah Pak Harto menyatakan berhenti sebagai Presiden pada 21 Mei 1998.
"Infodemik ini mengarah pada informasi berlebih akan sebuah masalah, sehingga kemunculannya dapat mengganggu usaha pencarian solusi terhadap masalah tersebut," kata Harry Sufehmi, saat jumpa pers di Gedung BNPB, Jakarta, Sabtu (18/4/2020).