titik api

Kepala BMKG Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili, di Jayapura, Sabtu, mengatakan dari laporan yang diterima terungkap 102 titik api terdeteksi di empat kabupaten yang tersebar di dua provinsi.

Jumlah titik api di sejumlah daerah di Indonesia berkurang drastic, karena keberhasilan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC).

Kerja sama yang dirasa kurang efektif dan inisiatif yang tidak maksimal menyebabkan peristiwa karhutla kembali terulang.

Sejak dua hari terakhir, keberadaan kabut asap dirasakan masyarakat Balikpapan. Kabut mulai dirasakan setiap pagi pukul 06.00 hingga 09.00 WITA.

Jumlah titik panas kebakaran hutan dan lahan di ASEAN dalam empat hari terakhir, yakni 4 hingga 7 September 2019, cukup fluktuatif dengan kecenderungan semakin bertambah.

Menurut dia, meriam air melalui helikopter yang diturunkan BNPB di Riau dan Sumatera Selatan sudah dilakukan penambahan dan dinilai cukup.

"Teknologi modifikasi cuaca sudah dilakukan meskipun hasilnya hujan yang tidak merata cukup berhasil memadamkan sebagian kebakaran hutan dan lahan," jelasnya.