WONOGIRI – Menghormati sosok yang mencintai budaya dan masyarakat Indonesia, nama Soeharto di abadikan pada sebuah museum atau padepokan Karya Seni di jalan A. Yani 41 Wonogiri Jawa Tengah yang didirikan oleh mantan Bupati setempat, Begug Purnomosidi.
Didalam museum tersebut, didominasi oleh karya seni Adiluhung tempa yang telah diakui Unesco sebagai karya seni agung warisan kemanusiaan dari nenek moyang Indonesia. Seni Tempa yang berujud benda keris yang merupakan peninggalan, warisan dan bagian Sejarah bangsa.
Mantan Bupati Wonogiri, Begug Purnomosidi menyebutkan, pemberian nama Soeharto dikarenakan beberapa hal, diantaranya sesama seorang Kolektor keris serta kekaguman terhadap sosok yang patut dijadikan teladan.
“Sosok Soeharto contoh memimpin dengan berakarkan Budaya lokal. Kearifan tutur kata, cara berpikir ke depan, membuat bangsa ini pernah di segani Lawan maupun Kawan,”kata Begug Purnomosidi di Wonogiri, Senin (9/6/2015).
Dia menyebutkan, banyak sekali pemikiran pemikiran Soeharto yang memberikan PITUDUH (petunjuk) dan WEWALER (wejangan nasehat). Bahkan menurut Begug pemikiran Soeharto tertuang dalam tulisan buku ‘Butir Butir Budaya Jawa” terbitan tahun 1987.
Kekaguman dan ingin melastarikan warisan leluhur menjadikan museum tersebut meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) karena terdapat jumlah keris terbanyak, 1.220 bilah keris dan senjata senjata lain seperti samurai, golok, tombak, mandau.
——————————————————-
Selasa, 9 Juni 2015
Jurnalis : Mohammad Natsir
Fotografer : CND
Editor : ME. Bijo Dirajo
——————————————————-