MINGGU, 3 JANUARI 2016
Jurnalis: Ebed De Rosary / Editor: Sari Puspita Ayu / Sumber foto: Ebed De Rosary
ENDE—Melintasi jalan negara Trans Utara Flores, pengendara dimanjakan dengan indahnya laut, bukit dan hijaunya sawah di beberapa daerah sepanjang Magepnda kabupaten Sikka hingga desa-desa nan subur di Kabupaten Ende, serta Mbay, Kabupaten Nagekeo.
Bila berkendara dari Maumere menuju Detusoko dan Kecamatan lainnya di Ende atau ke Mbay, pasti melewati Kecamatan Kota Baru. Terletak ± 34 kilomter arah barat Kota Maumere, Danau Bowu yang berada di Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Ende ini berjarak 500 meter dari Jalan Negara. Terdapat sebuah papan nama di persimpangan jalan yang memandu pengunjung.
Danau yang memiliki panjang 772,2 meter dan keliling 1980,2 meter ini memiliki kedalaman 2,5 meter dimana pesisirnya dipenuhi tumbuhan rumput gajah hingga setinggi dua meter. Rimbunnya pohon Reo (kedondong hutan) di pinggir danau membuat danau ini sejuk di tengah teriknya mentari yang menyengat kulit.
Di tengah danau terdapat tiga gundukan tanah terpisah bak pulau-pulau yang juga ditumbuhi rumput gajah dan tanaman lainnya dengan panjang 3 hingga 5 meter. Tidak ada tempat berteduh selain pohon. Jika dilihat, danau ini kemungkinan dulunya merupakan daratan.
“ Dulu daerah ini daratan tapi waktu ada tsunami tahun 1992 garis pantai bertambah panjang ke darat. Kemungkinan danan ini juga terbentuk akibat tsunami “ ujar Konelis Weki salah satu pengunjung sembari menyampaikan pengunjung juga mengeluhkan bahwa mereka kesulitan menemukan penjual makanan dan minuman.
Bak putri raja yang sedang terlelap tidur, danau ini terlihat cantik dan masih perawan. Dari kejauhan danau ini terlihat berwarna biru. Ada beberapa warga yang melakukan aktifitas menjala ikan.
” Hari Sabtu atau Minggu dan hari libur banyak yang berkunjung ke sini . Ada juga turis asing (wisatawan asing) yang datang “ tutur Margaretha, warga Desa Tou Timur.
Sungguh sayang bila danau yang indah ini tidak ditata ketika sudah menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Apalagi jarak danau dan pantai pasir putih nan eksotik hanya sekitar 400 meter yang bisa dipaketkan dalam satu tujuan wisata alam,
Untuk sampai ke danau ini pengunjung akan melewati jalan menanjak sejauh 100 meter dari jalan negara selebar 2,5 meter yang sudah disemen. Di kiri jalan terdapat tebing dengan kemiringan 45 derajat. dimana dibawahnya terdapat kebun warga. Setelah menanjak kita masih melewati jalan semen yang sedikit rata apalagi mendekati perkampungan.
“Dulu jalannya rusak sehingga jarang ada orang yang ke sini apalagi danau ini tidak terkenal seperti danau Kelimutu meski sama-sama masuk wilayah Kabupaten Ende “ sebut Donatus Rea, seorang pengunjung asal Ende.
Sayang sekali bila keindahan alam tak bisa mendatangkan manfaat bagi warga sekitarnya. Bila ditata dan dikelola lebih baik tentu bisa bermanfaat mendatangkan pendapatan dan pemasukan bagi warga sekitar dan pemasukan buat daerah.
Danau Bowu seakan menantang hasrat pemimpin untuk memolesnya menjadi bidadari nan cantik yang mengundang rasa penasaran dan membuat wisatawan bukan hanya mengenal namanya tapi melangkahkan kaki ke desa Tou Timur buat menikmati keindahannya. Kapan danau yang mungil ini bisa dijadikan obyek wisata?