JUMAT, 5 FEBRUARI 2016
Jurnalis: Koko Triarko / Editor: Gani Khair / Sumber foto: Koko Triarko
YOGYAKARTA — Enam patung Presiden Republik Indonesia dan tujuh Pahlawan Revolusi, dipamerkan di depan Gedung Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama Yogyakarta. Enam patung Presiden RI tersebut sengaja dipamerkan sebagai upaya mengenalkan sejarah bangsa kepada generasi muda.
Patung enam Presiden RI |
Patung Presiden RI, Ir. Soekarno, HM Soeharto, BJ. Habibie, Abdurahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarno Putri, dan Susilo Bambang Yudhoyono, dipamerkan dalam rangka Rapat Kerja Teknis Sejarah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Rakernis TNI AD) 2016 di Gedung Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama, Jalan Jenderal Sudirman, Yogyakarta, sejak Kamis-Jumat (4-5/2/2016).
Ketua penyelenggara Rakernis 2016, Kolonel Corps Ajudan Jenderal (CAJ) Drs. Nurwasis M.M. ditemui Jumat (5/2/2016) menjelaskan, selain pameran enam patung tersebut, pihaknya juga mengadakan acara renungan sejarah. Nurwasis mengatakan, tujuan dipamerkannya patung enam Presiden RI tersebut sebagai upaya mengenalkan kepada masyarakat luas, agar memahami perjalanan bangsa. “Sejarah itu penting, dan mampu meningkatkan rasa nasionalisme bangsa”, tegasnya.
Nurwasis mengakui, diadakannya pameran tersebut juga terkait dengan situasi bangsa akhir-akhir ini yang ditengarai mengalami berbagai masalah kebangsaan seperti memudarnya ideologi bangsa.
Ia menyampaikan, dengan mengingat dan mengenal sejarah, akan membuat masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan aliran yang bertentangan dan atau tidak sesuai dengan ideologi bangsa, Pancasila. Nurwasis pun menegaskan bahwa setiap pemimpin memiliki kelebihan dan kekurangan.
Dengan meneladani kebaikan para pemimpin dan pejuang, nasionalisme negara bisa tetap kuat. “Kita ambil kebaikan dari semua pemimpin-pemimpin kita, sebagai modal mengisi pembangunan. Kalau hanya melihat sisi jeleknya dan membesar-besarkan kejelekan itu justru tidak membangun dan berbahaya bagi kelangsungan nasionalisme dan negara”, tegasnya.
Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama, menurut Nurwasis, merupakan museum yang menyimpan berbagai peninggalan sejarah di masa perang kemerdekaan tahun 1945-1948. Di museum tersebut, tersimpan ratusan jenis senjata, bekas seragam para pejuang dan banyak lagi.
Nurwasis yang juga merupakan Kepala Badan Pelaksana Museum Pusat Dinas Sejarah Angkatan Darat (Kabalag Musmonpus Disjarahad) TNI AD, mengungkapkan, Gedung Dharma Wiratama merupakan bekas Markas Tinggi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Dan, di tempat itulah, Soedirman ditunjuk sebagai Panglima Besar dan Urip Sumoharjo sebagai stafnya.
Selain ratusan jenis senjata dan seragam serta panji-panji kesatuan di era perang kemerdekaan, juga terdapat ruang Trikora yang menyimpan benda bersejarah dalam perang pembebasan Irian Barat tahun 1962. Di ruang tersebut, bahkan masih tersimpan utuh mobil dinas Mayor Jenderal TNI Soeharto, ketika menjabat sebagai Panglima Komando Mandala Operasi Pembebasan Irian Barat yang berkantor di Ujung Pandang. Mobil dengan warna hijau jenis holden spesial, begitu tampak gagah.
Sementara itu, enam patung Presiden RI yang dipamerkan merupakan karya seniman patung Yogyakarta, Yusman, S.Sn. Ia mengatakan patung itu dibuat dari bahan perunggu dengan ukuran 1,5 lebih besar dari ukuran yang sebenarnya. Semua patung tersebut selesai dibuat pada tahun 2014.