MINGGU, 7 FEBRUARI 2016
Jurnalis: Koko Triarko / Editor: Gani Khair / Sumber foto: Koko Triarko
YOGYAKARTA—Wisata alam yang masih asri dan dekat dengan lingkungan warga setempat, kini semakin diminati. Seperti halnya wisata sungai dan mata air di Dusun Dalem, Widodomartani, Ngemplak, Sleman. Meski tampak sederhana, namun wisata air tersebut tergolong unik, karena airnya yang berwarna biru dan jernih.
Wisata Sungai dan Mata Air dusun Dalem, merupakan obyek wisata yang masih baru, namun sudah banyak dikunjungi wisatawan. Bahkan, tidak jarang wisatawan asing sering datang berkunjung, karena tertarik dengan suasananya yang masih asli pedesaan. Wisata Sungai itu dikelola oleh warga setempat, dan kini sudah menjadi salah satu destinasi wisata alam di wilayah Sleman, Yogyakarta.
Ketua Pengelola Wisata Sungai dan Mata Air, Suhadi (37), ditemui Minggu (7/2/2016) mengatakan, di musim liburan seperti sekarang ketika menjelang Imlek, tercatat dalam setiap harinya ada 1.500 pengunjung. Mereka datang biasanya bersama keluarga, dan jika di hari biasa kebanyakan mahasiswa dan pelajar. “Wisata Sungai dan Mata Air ini juga disebut Blue Lagoon. Artinya, air yang keluar dari pasir dan bebatuan yang berwarna biru”, jelasnya.
Suhadi menjelaskan lagi, Wisata Sungai dan Mata Air itu sebenarnya adalah anak Sungai Tepus yang berhulu di Gunung Merapi. Dengan kondisi alam sekitar yang masih asli dipertahankan, pengunjung betah berlama-lama bermain di sungai. Pohon yang tumbuh tinggi menjadi tempat melompat ke sungai. Tak khayal, pengunjung seperti bernostalgia dengan masa kecilnya. Bermain di sungai. Melompat dari atas pohon. Sementara itu, pengunjung juga tidak perlu takut terjadi bahaya. Selain termasuk sungai dangkal, pengelola juga menyiapkan lima orang petugas keamanan.
Menariknya lagi, obyek wisata itu dikelola swadaya oleh warga setempat. Selain mampu memberdayakan warga, pemasukan yang diperoleh dari tiket masuk sebesar Rp. 5.000 perorang, mampu menggaji sebesar Rp. 300.000 perorang perminggunya untuk 17 orang yang merupakan warga setempat yang bekerja dari pagi sampai sore. Tidak hanya itu, dari pemasukan tiket pihak pengelola juga mampu memberi dana kas kampung, infak masjid dan berkontribusi bagi pembangunan jalan dan memberi bantuan dana bagi 9 orang yatim piatu.
Wisata Sungai dan Mata Air Blue Lagoon, mulai dikembangkan sejak September 2014. Potensi wisatanya mula pertama diketahui oleh sejumlah mahasiswa yang suka dengan kegiatan alam. Suhadi kemudian berinisiatif untuk menjadikannya obyek wisata, dan bersama warga membentuk desa wisata sejak 2014.