DAKAR – Korban tanah longsor di ibu kota Sierra Leone, Freetown Agustus lalu mendapatkan bantuan yang disalurkan melalui telepon genggam atau ponsel. Program tersebut menjadi tindaklanjut pembagian telepon genggam oleh Badan anak PBB (UNICEF) kepada setiap kepala keluarga di lokasi kejadian.
Dana bantuan dikirim melalui telepon genggam kepada ratusan keluarga selamat musibah tanah longsor mematikan di pinggiran ibu kota Sierra Leone, Freetown pada Jumat (15/9/2017). Sedikit-dikitnya 500 orang tewas dan lebih dari 3.000 orang kehilangan tempat tinggal ketika sebuah lereng gunung longsor pada Agustus, di kota Regent, menjadikannya salah satu peristiwa tanah longsor paling mematikan di Afrika dalam beberapa dasawarsa belakangan.
Pembayaran tunai melalui jaringan telepon genggam yang didanai oleh departemen pertolongan Inggris, akan membantu sekitar 1.900 rumah tangga terdampak tanah longsor, untuk membayar kebutuhan pendidikan dan makanan hingga perawatan kesehatan, dan untuk membantu mereka agar bermukim di daerah yang lebih aman.
“Saya senang bahwa kami dapat memberi bantuan uang langsung kepada mereka yang terkena dampak sehingga mereka dapat memutuskan apa yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan mendesaknya dan mengambil langkah untuk membangun kembali kehidupan mereka,” kata komisaris tinggi Inggris Guy Warrington di Sierra Leone, Sabtu (16/9/2017).
Badan anak PBB (UNICEF) telah memberikan telepon genggam kepada kepala keluarga sehingga mereka dapat menerima uang bantuan yang berjumlah sekitar 200 dolar AS (2,6 juta rupiah) selama tiga bulan. Mereka yang memilih untuk bermukim di tempat lain akan menerima pembayaran tambahan sebesar 300 dolar (3,9 juta rupiah) dan kupon makanan dari Program Pangan Dunia PBB (WFP), menurut badan PBB.