LAMPUNG — Ratusan hektare lahan pertanian di wilayah Lampung Selatan tetap produktif kala kemarau. Marliah, petani di Desa Bangunrejo, Kecamatan Ketapang menyebut memanfaatkan lahan sawah untuk tiga komoditas pertanian. Sebelumnya lahan di wilayah tersebut dimanfaatkan untuk menanam padi ketika musim penghujan.
Saat kemarau sawah yang berubah menjadi lahan kering tetap dimaksimalkan untuk tanaman jenis jagung, kacang tanah dan kacang hijau. Pasokan air untuk penyiraman memanfaatkan Way Siring Gelam dengan pompanisasi.
“Lahan seluas setengah hektare dimaksimalkan dengan penanaman komoditas yang bisa panen saat usia maksimal tiga bulan memanfaatkan musim kemarau sembari menunggu musim penghujan untuk penanaman padi,” terang Marliah saat ditemui Cendana News, Senin (19/10/2020).
Hasil panen kacang tanah akan dijual dalam kondisi muda dan tua. Kacang tanah dalam kondisi muda berpotensi dijual untuk kacang rebus. Kacang kondisi tua akan dijual setelah dikeringkan sebagai bahan untuk pembuatan peyek, bumbu kacang pembuatan pecel dan siomay.
Marliah bilang lahan kering tetap produktif dengan pola pengolahan tanah tepat. Sebelum penanaman lahan tetap dibajak selanjutnya diberi taburan pupuk kompos. Pembuatan guludan dilakukan untuk memudahkan pengaturan jarak tanaman.
“Penyiraman memakai sistem ngelep sehingga semua tanaman bisa menyerap pasokan air,” ulasnya.
Petani lain yang tetap produktif kala kemarau di antaranya Gianto, warga Desa Karangsari. Memanfaatkan lahan seluas setengah hektare ia memilih menanam kacang hijau varietas unggul. Menanam benih sebanyak 8 kilogram ia menyebut bisa menghasilkan sekitar 8 kuintal kacang hijau kering setelah usia dua bulan lebih.