Diki setiap hari bisa menyiapkan sekira 300 porsi bakso. Saat akhir pekan, permintaan akan bertambah 100 mangkuk. “Pelanggan kerap minta bakso tanpa tambahan mi kuning dan mi putih, sebagian minta diberi tambahan tulang lunak yang masih memiliki daging,” terang Diki.
Tambahan rasa dari kuah saat penyajian, membuat bakso semakin lezat. Apalagi ditambah dengan taburan bawang merah goreng, daun bawang dan seledri. Tulang lunak yang dipesan oleh pelanggan, kerap disajikan di dalam mangkuk tersendiri. Kelezatan rasa kuah bakso akan semakin nikmat, dengan siraman saos tomat, kecap dan sambal cabai hijau.
Semangkuk bakso tulang lunak biasanya berisi satu bakso ukuran besar, bakso sedang dan kecil. Bakso ukuran besar berisi telur rebus utuh, bakso sedang berisi urat dan dua bakso murni kecil. Sajian tersebut semakin lengkap dengan tambahan gajih yang memiliki rasa gurih dan lezat, kemudian ada tambahan tauge, daun sawi, irisan daun bawang.
Seporsi bakso urat dijual Rp18.000. Pelanggan akan semakin banyak yang datang saat akhir pekan. Tetap beroperasi selama pandemi COVID-19, warung bakso milik Diki tetap menerapkan protokol kesehatan kepada para pelanggan. Tempat cuci tangan sudah disediakan dan kursi sudah diatur jaraknya .
Christina, salah satu pelanggan bakso urat tulang lunak menyebut, menyukai bakso tanpa mi. Bakso urat memiliki rasa yang lezat dengan tekstur lembut. Takaran yang pas antara daging dan tepung membuat bulatan bakso terasa lebih empuk tapi tetap kenyal saat digigit.
Sensasi nikmatnya akan bertambah saat menggigit urat yang telah digiling berpadu dengan hangatnya kuah. Tambahan tulang lunak yang disajikan terpisah akan semakin lezat dengan tambahan kuah yang diberi saus tomat dan cabai.