MAUMERE — Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyesalkan pernyataan sekretaris Fraksi PDIP DPRD Sikka terkait Covid-19 dijadikan proyek untuk menghabiskan uang rakyat serta pernyataan tenaga kesehatan bekerja karena insentif dan pasien dicovidkan.
“Memang banyak desakan dari semua profesi untuk melakukan mogok kerja, tapi saya katakan kita tetap melayani rakyat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus saat konferensi pers di Kantor Dinas Kesehatan di Jalan El Tari Maumere, Sabtu (10/7/2021).
Petrus mengatakan kepada tenaga kesehatan (Nakes) biar kita terluka tidak apa-apa, karena niat kita kerja tulus melayani rakyat karena Nakes garda terdepan dan harapan masyarakat ada di Nakes.
Dia menegaskan, dirinya menjaga psikologis Nakes juga menjadi perisai melindungi kerja mereka meskipun kondisi Nakes sangat down mendengar pernyataan anggota DPRD Sikka.
“Kalau dicermati kerja Nakes sangat luar biasa di lapangan karena bicara kinerja Nakes sejak pertama sampai saat ini mereka tanpa mengeluh,” tegasnya.
Petrus menyebutkan, kalau disoroti kerja Nakes dengan motivasi insentif itu sangat keliru sebab bicara insentif itu bicara hak, sementara tugas dan tanggung jawab sesuai kompetensi tetap melekat pada Nakes.
Menurutnya, bila Nakes bekerja karena instentif maka apabila terlambat dibayar maka Nakes tidak bekerja tetapi kenyataannya mereka tetap bekerja tanpa menghitung itu karena tanggung jawab melindungi warga.