Anak dan Remaja Ternyata Dapat Terpapar Osteoporosis

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Bertentangan dengan pendapat umum yang menyatakan bahwa osteoporosis hanya bisa terjadi pada orang lansia, ternyata anak dan remaja pun dapat terpapar osteoporosis. Baik yang diperoleh secara genetis maupun sebagai dampak dari terapi obat yang berjangka waktu panjang.

Spesialis Orthopedi dan Traumatologi RS Premier Jatinegara, dr. Titus Mabe Halomoan Simorangkir, SpOT, menyampaikan bahwa anak remaja pun bisa terkena osteoporosis.

Spesialis Orthopedi dan Traumatologi RS Premier Jatinegara, dr. Titus Mabe Halomoan Simorangkir, SpOT, memaparkan potensi osteoporosis pada anak dan remaja pada acara kesehatan online, Jumat (22/10/2021) – Foto: Ranny Supusepa

“Walaupun jarang terjadi, anak-anak dan remaja pun dapat terpapar osteoporosis. Jika pada orang tua penyebabnya adalah menurunnya aktivitas atau hormonal, pada remaja atau anak-anak penyebabnya adalah sebagai kondisi sekunder dampak dari kondisi medis tertentu,” kata dr. Titus dalam acara kesehatan online, Jumat (22/10/2021).

Ia menjelaskan secara data, ada empat penyebab yang menyebabkan timbulnya osteoporosis pada anak, yang umumnya terlihat dalam rentang umur 8 hingga 14 tahun.

“Yang pertama adalah karena genetik. Dimana anak memiliki penyakit tertentu yang membuat tulang anak mudah keropos. Contohnya adalah osteogenesis imperfecta, idiopathic juvenile osteoporosis, dan sindrom turner,” urainya.

Penyebab lainnya adalah kondisi medis anak seperti kelainan ginjal, hipertiroid, atau hipotiroid dan efek dari obat-obatan yang dikonsumsi anak.

“Seperti obat kejang pada anak epilepsi dan obat kemoterapi pada anak dengan penyakit kanker yang memiliki efek samping terhadap tulang,” urainya lebih lanjut.

AnakJakartaNyeriOsteoporosisRemajatulang
Comments (0)
Add Comment