YOGYAKARTA – Selain mempercantik tampilan bangunan Musala Memorial Jenderal Besar HM Soeharto, program renovasi masjid dan musala dari Yayasan Damandiri juga meningkatkan kenyamanan pengunjung museum maupun warga sekitar dalam beribadah.
Meskipun Memorial Jenderal Besar HM Soeharto di dusun Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, hingga kini secara resmi belum dibuka untuk umum, namun musala di museum tersebut kerap digunakan oleh warga sekitar untuk menunaikan ibadah salat lima waktu.
Tak hanya itu, sejumlah pengunjung yang menggelar kegiatan secara terbatas di Museum HM Soeharto selama pandemi Covid-19 ini, juga selalu memanfaatkan musala tersebut sebagai satu-satunya tempat ibadah yang lokasinya paling dekat.
“Karena saya kebetulan berjualan di sekitar museum, maka kalau salat ya di musala museum, karena itu yang paling dekat,” ujar Erna, warga sekitar.
Erna juga mengaku lebih senang menunaikan salat di musala Museum HM Soeharto karena tempatnya yang bersih, tertata serta nyaman. Apalagi dengan adanya renovasi total dari Yayasan Damandiri, kondisi itu kini pun menjadi jauh makin baik.
“Setelah renovasi, kini jadi makin nyaman beribadah. Tambah bersih, dan sejuk. Karena AC-nya juga baru,” ungkapnya.
Tak hanya itu, kondisi toilet dan tempat wudhu Musala Museum HM Soeharto ini pun juga terlihat makin bagus. Mulai dari atapnya yang sudah tidak bocor lagi saat hujan, keran air serta lampu-lampunya yang baru. Hingga tampilannya yang bersih karena catnya baru.
Sebagaimana diketahui, Lewat program renovasi masjid dan musala, Yayasan Damandiri yang didirikan oleh HM Soeharto, melakukan perbaikan total musala di Memorial Jenderal Besar HM Soeharto di dusun Kemusuk, Argomulyo, pada November 2021.