MADIUN – Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, menangguhkan rencana pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen untuk siswa tingkat SD dan SMP, menyusul temuan dua pelajar di wilayah setempat yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster instansi perbankan milik pemerintah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati, mengatakan sesuai rencana PTM 100 persen akan dimulai pada pekan depan, namun pemkot tidak ingin mengambil risiko, meskipun vaksinasi anak usia 6-11 tahun segera tuntas.
“Jika kondisinya belum memungkinkan, maka untuk sementara waktu PTM dilaksanakan secara terbatas. Langkah itu sekaligus sebagai upaya mengantisipasi penularan Covid-19, khususnya di kalangan pelajar,” ujarnya di Madiun, Jumat (21/1/2022).
Adapun dua pelajar yang terkonfirmsi Covid-19, masing-masing satu siswa SD Muhammadiyah dan satu siswa SMPN 2. Keduanya merupakan anak dari salah satu karyawan bank “berpelat merah” di Madiun itu.
“Karena kondisinya seperti ini, yakni adanya klaster bank, PTM masih terbatas dulu, belum jadi 100 persen. Kalau sudah aman, baru kami laksanakan PTM 100 persen,” kata dia.
Ia menjelaskan, teknis penerapan PTM terbatas masih sama seperti sebelumnya, yakni 50 persen siswa dari kapasitas kelas. Untuk jenjang SD, PTM terbatas dilaksanakan dua shift dengan durasi belajar maksimal tiga jam pelajaran per hari, sedangkan bagi siswa jenjang SMP diterapkan 50 persen PTM di sekolah dengan durasi belajar maksimal enam jam pelajaran per hari. Selebihnya mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau diberikan penugasan terstruktur.
Lismawati menegaskan, karena berdasarkan hasil pelacakan terhadap siswa dan guru yang dilakukan Dinkes-PPKB Kota Madiun di dua sekolah temuan tersebut hasilnya negatif, maka kemungkinan besar pekan depan mereka kembali bisa melaksanakan PTM terbatas, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.