BANTUL, Cendana News – Homestay menjadi salah satu aspek penunjang berkembangnya destinasi wisata di suatu daerah.
Namun, keberadaan Homestay semestinya bukan merupakan dampak dari adanya sebuah destinasi wisata.
Melainkan, Homestay memang menjadi bagian dari konsep sebuah destinasi wisata yang sudah terencana sebelumnya.
“Pada saat membuka destinasi wisata baru, harapannya sudah ada rumusan agar terintegrasi dan terstruktur,” kata wakil Bupati Bantul Joko Purnomo, dikutip dari laman bantulkab, Rabu (14/9/2022).
Dia mengatakan hal itu saat membuka pelatihan pengelolaan usaha Homestay di Yogyakarta, pekan ini.
Menurut Joko Purnomo, sektor pariwisata di Kabupaten Bantul turut berkontribusi besar menyumbang pendapatan asli daerah.
Selain itu, pariwisata juga memiliki peran besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Karenanya, pengelolaan desa wisata termasuk promosi bukan hanya kewajiban pokdarwis. Tapi juga tanggungjawab bersama agar nantinya kesejahteraan masyarakat sekitar bisa tercapai.
Dia menekankan, bahwa destinasi wisata harus bisa memberikan kesejahteraan untuk semua masyarakat, tidak hanya perseorangan.
Sementara itu pelatihan pengelolaan Homestay berlangsung hingga 16 September 2022, melibnatkan 4o peserta.
Selain pemberian materi, para peserta yang merupakan pemilik dan pengelola Homestay juga akan diberikan praktik lapangan di Desa Wisata Kaki Langit.
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Sumber Daya Pariwisata, Joko Surono mengatakan tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan, dan motivasi.
Selain itu juga untuk meningkatkan kompetensi pengelola usaha homestay, agar lebih profesional dan berkualitas.