Desa Wisata Jamu Tradisional di Kiringan berdayakan perempuan

Admin

YOGYAKARTA, Cendana News – Desa Wisata Jamu Tradisional Kiringan di Kabupaten Bantul, sejak nenek moyang sudah terkenal.

Desa Kiringan di Canden, Jetis, Bantul yang kini jadi Desa Wisata Jamu Tradisional sejak dulu memang menjadi sentra perajin jamu tradisional.

Melalui peraturan bupati, dusun Kiringan kemudian ditetapkan sebagai Desa Wisata Jamu Tradisional.

Saat ini ada 132 warga Kirinngan yang masih aktif menjajakan jamunya di sekitar Jetis, Pundong, Imogiri, hingga Pleret.

Karenanya, jamu tradisional di Bantul bukan hanya sebagai minuman kesehatan.

“Tapi, juga sebagai motor penggerak ekonomi serta pemberdayaan perempuan,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dikutip dari laman bantulkab, Jumat (14/10/2022).

Dia mengatakan, potensi jamu di Bantul ini ditetapkan pula sebagai inovasi daerah oleh Dinas Kesehatan, yakni Seroja. Artinya, Sehat Ekonomi, Meningkat karo Jamu.

“Inovasi ini berhasil masuk ke jajaran TOP 45 Inovasi Publik tingkat nasional,” terang Bupati Halim.

Bupati Abdul Halim Muslih mengatakan hal itu saat menyambut kunjungan dari 7 kementerian lembaga teknis di Desa Wisata Jamu Tradisional Kiringan tersebut, pekan ini.

Kunjungan tersebut merupakan upaya literasi dan inovasi berbasis desa di Desa Wisata Jamu.

Acara tersebut diinisasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM, Reri Indriani, mengatakan data dari lembaganya menunjukan 87 persen produsen obat tradisional termasuk jamu adalah UMKM.

Karenanya, pemberian dukungan kepada para produsen jamu tradisional ini turut menggerakkan ekonomi rakyat dan mendukung perekonomian nasional.

bantuldesa wisataJamu Tradisional
Comments (0)
Add Comment