Keberhasilan pengelolaan pupuk organik oleh warga kemudian dikembangkan menjadi eduwisata sawah.
Selain bisa belajar mengelola pertanian, wisatawan bisa belajar pembuatan pupuk organik. Mereka juga bisa menikmati kuliner khas desa dan berswafoto.
“Sekarang saya mengembangkan menjadi wisata edukasi sawah yang kita namakan Gatra Kencana. Beberapa daerah datang ke sini untuk studi banding seperti Brebes, Tegal, Pekalongan, dan Demak. Sejak dibuka Desember lalu, kini sudah mampu memberi pemasukan Rp500 juta,” jelasnya.
Ditambahkannya, saat proses pendampingan Pemprov Jawa Tengah juga memberikan bantuan pembangunan RTLH.
“Ada tiga rumah warga yang mendapat bantuan renovasi,” imbuhnya.
Terkait program pendampingan desa oleh OPD, sejak dicanangkan tahun 2019 saat ini sudah 172 desa di Jawa Tengah mendapat pendampingan.
Setidaknya ada 48 OPD yang terlibat dalam program tersebut yang memberikan pendampingan mulai dari pemberdayaan ekonomi, RTLH, jambanisasi, dan lainnya.